Senin, 10 November 2008

evolution

Evolution Theory

Teori Evolusi

The apostle Peter predicted the abandonment of the belief in the worldwide flood in 2 Peter 3:3 when he said

Rasul Paulus telah memperkirakan akan adanya penyangkalan terhadap peristiwa air bah yang menimpa seluruh bumi dalam 2 Petrus 3:3 yang berbunyi demikian

"Knowing this first, that there shall come in the last days scoffers, walking after their own lusts, And saying, Where is the promise of his coming? for since the fathers fell asleep, all things continue as they were from the beginning of the creation. For this they willingly are ignorant of, that by the word of God the heavens were of old, and the earth standing out of the water and in the water:

Whereby the world that then was, being overflowed with water, perished: But the heavens and the earth, which are now, by the same word are kept in store, reserved unto fire against the day of judgment and perdition of ungodly men." 2 Peter 3:3-7

Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka : “Di manakah janji tentang kedatanganNya itu ? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.” Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. 2 Petrus 3:3-7

The Scientific Case for Creation and the case for the Worldwide Flood being the cause of the fossil record.

Pembahasan ilmiah dari peristiwa penciptaan dan air bah sebagai penyebab dari adanya fosil.

EVOLUTION HAS NEVER BEEN OBSERVED!

EVOLUSI TIDAK PERNAH BENAR-BENAR DIKETEMUKAN !

Spontaneous generation (the emergence of life from inorganic materials) has never been observed.

Munculnya kehidupan secara spontan (munculnya kehidupan dari materi yang tidak hidup) tidak pernah diketemukan

Mendel's laws of genetics explain almost all of the physical variations that are observed within life categories such as the dog family. A logical consequence of these laws and their modern day refinements is that there are limits to such variation.

Hukum genetika Mendel dapat menjelaskan bahwa hampir semua variasi fisik yang pernah ditemukan dalam suatu kategori kehidupan tertentu, misalnya dalam keluarga anjing. Suatu konsekuensi logis dari hukum ini dan penyempurnaannya yang dilakukan secara modern menunjukkan bahwa ada batasan tertentu untuk variasi fisik tersebut.

Acquired characteristics cannot be inherited.

Sifat-sifat yang diperoleh dari luar tidak dapat diturunkan pada generasi penerusnya.

Natural selection cannot produce new genes; it only selects among preexisting characteristics.

Seleksi alamiah tidak dapat menghasilkan gen baru; melainkan hanya menyeleksi dari sifat-sifat yang telah ada sebelumnya.

Mutations are the only proposed mechanism by which new genetic material becomes available for evolution.

Mutasi adalah satu-satunya mekanisme yang mungkin dapat menghasilkan materi genetik baru untuk proses evolusi.

Almost all observable mutations are harmful; many are lethal.

Hampir semua akibat mutasi yang diketemukan bersifat merusak, pada banyak kasus bahkan mematikan.

No known mutation has ever produced a form of life having both greater complexity and greater viability than its ancestors.

Tidak ada mutasi yang pernah menghasilkan bentuk kehidupan yang memiliki tingkat kerumitan dan kelayakan yang lebih besar dari bentuk asalnya.

Over seventy years of fruit-fly experiments, equivalent to 2700 human generations, give no basis for believing that any natural or artificial process can cause an increase in either complexity or viability. No clear genetic improvement has been observed despite the many unnatural efforts to increase mutation rates.

Setelah lebih dari tujuh puluh tahun setelah percobaan “lalat buah”, yang setara dengan 2700 generasi manusia, tetap tidak ada dasar kuat untuk mempercayai bahwa suatu proses alamiah atau buatan dapat menyebabkan peningkatan pada kerumitan dan kelayakan. Tidak ada perkembangan genetik yang jelas yang ditemukan meskipun telah banyak usaha non alamiah yang dilakukan untuk mempertinggi tingkat mutasi.

There is no reason to believe that mutations could ever produce any new organs such as the eye, the ear, or the brain.

Tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa mutasi akan pernah dapat menghasilkan suatu organ tubuh yang baru seperti mata, telinga atau otak.

No verified forms of extraterrestrial life of any kind have ever been observed.

Tidak pernah ada bentuk kehidupan luar angkasa yang jelas yang dapat ditemukan dan dipelajari.

If languages evolved, the earliest languages should be the simplest. On the contrary, as one studies languages that are increasingly ancient, such as Latin (200 B.C.), Greek (800 B.C.), and Vedic Sanskrit (1500 B.C.), they become increasingly complex with respect to syntax, cases, genders, moods, voices, tenses, and verb forms. The best evidence indicates that languages Devolve.

Andaikan bahasa itu berkembang, maka bentuk bahasa yang paling mula-mula harusnya adalah yang paling sederhana. Sebaliknya, apabila seseorang mempelajari bahasa-bahasa kuno, seperti Latin (200 tahun Sebelum Masehi), Yunani (800 tahun Sebelum Masehi), dan Sansekerta Verda / Hindu India kuno (1500 tahun Sebelum Masehi), maka semakin kuno bahasa itu, ditemukan bahwa tingkat kerumitannya semakin tinggi dalam hal tata bahasa, penyesuaian bentuk bahasa dan kata depan yang menyangkut perbedaan jenis kelamin, perubahan emosi, bunyi yang dihasilkan, perbedaan waktu, dan kata kerja. Bukti yang ada justru menunjukkan bahwa bahasa menjadi semakin sederhana.

The many similarities between different species do not necessarily imply a genealogical relationship; they may imply a common Designer.

Banyaknya kesamaan pada beberapa spesies yang berbeda tidaklah harus diartikan sebagai adanya hubungan genetic, melainkan dapat diartikan bahwa mereka dirancang oleh Perancang yang sama.

The existence of human organs whose function is unknown does not imply that they are vestiges of organs from our evolutionary ancestors. In fact, as medical knowledge has increased, the functions of almost all of these organs have been discovered.

Keberadaan organ tubuh manusia yang fungsinya tidak diketahui bukan berarti bahwa mereka adalah organ sisa atau peninggalan evolusi dari nenek moyang kita. Kenyataannya, sejalan dengan kemajuan ilmu kesehatan, fungsi sebenarnya dari hampir semua organ tersebut telah diketahui.

14. As an embryo develops, it does not pass through the adult stages of its alleged evolutionary ancestors. Embryologists no longer consider the superficial similarity that exists between a few embryos and the adult forms of simpler animals as evidence of evolution.

Ketika sebuah embrio bertumbuh, ia tidak melalui tahapan dewasa dari apa yang dianggap sebagai nenek moyang evolusinya. Para ahli embrio tidak lagi memandang bahwa kesamaan luar biasa antara beberapa embrio dengan bentuk dewasa beberapa hewan sederhana sebagai suatu bukti adanya evolusi.

15. Stories claiming that primitive, ape-like men have been found are overstated. Piltdown man was an acknowledged hoax. The fragmentary evidence that constituted Nebraska man was a pig's tooth. The discoverer of Java man later acknowledged that it was a large gibbon and that he had withheld evidence to that effect. The evidence concerning Peking man has disappeared. Louis and Mary Leakey, the discoverers of Zinjanthropus (previously referred to by some as Australopithecus), later admitted that they were probably apes.

Ramapithecus consists merely of a handful of teeth and jaw fragments; his teeth are very similar to those of the gelada baboon living today. For about 100 years the world was led to believe that Neanderthal man was stooped and ape-like. Recent studies show that this individual was crippled with arthritis and probably had rickets. Neanderthal man, Heidelberg man, and Cro-Magnon man are similar to humans living today. Artists' depictions, especially of the fleshy portions of the body, are quite imaginative and are not supported by evidence. Furthermore, the dating techniques are questionable.

Kisah-kisah yang menyatakan bahwa manusia primitif yang berbentuk seperti kera telah ditemukan sangatlah dibesar-besarkan. Apa yang disebut sebagai manusia Piltdown ternyata adalah suatu lelucon belaka. Serpihan bukti yang disebut sebagai manusia Nebraska ternyata merupakan gigi babi. Penemu dari manusia Jawa belakangan mengenali temuannya sebagai seekor gibbon (kera tak berekor) besar dan selama ini ia telah mengabaikan kemungkinan kenyataan ini. Louis dan Mary Leakey, para penemu Zinjathropus (yang sebelumnya disebut dengan Australopithecus), belakangan mengakui bahwa temuannya kemungkinan adalah kera. Peninggalan Ramapithecus hanya terdiri dari semata-mata retakan gigi dan rahang, di mana gigi tersebut sangat menyerupai gigi baboon gelada (baboon berambut panjang) yang hidup sekarang ini. Selama sekitar 100 tahun dunia telah dikecohkan untuk mempercayai bahwa manusia Neanderthal berjalan bungkuk dan berbentuk seperti kera. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa manusia tersebut sebenarnya menderita cacat akibat arthritis (tulang punggung keropos) dan kemungkinan menderita penyakit rickets (pertumbuhan tulang yang tidak sempurna pada masa muda, disebabkan oleh tidak terasimilasinya kalsium dan fosfor akibat defisiensi vitamin D). Manusia Neandertal, manusia Heidelberg dan manusia Cro-Magnon, semuanya serupa dengan manusia yang hidup sekarang ini. Hasil rekaan para artis, terutama pada bagian-bagian tubuh yang berdaging, sangatlah imajinatif dan tidak didukung oleh bukti. Lebih jauh lagi, teknik pengukuran usia yang ada masih dipertanyakan kebenarannya.

16. Many of the world's fossils show, by the details of their soft fleshy portions, that they were buried before they could decay. This, together with the occurrence of polystrate fossils (fossils that traverse two or more strata of sedimentary rock) in Carboniferous, Mesozoic, and Cenozoic formations, is unmistakable evidence that this sedimentary material was deposited rapidly -- not over hundreds of millions of years.

Banyak dari fosil menunjukkan melalui bagian lembut dan berdagingnya bahwa mereka dikuburkan sebelum membusuk. Hal ini, bersamaan dengan munculnya fosil polistrata (fosil yang menembus dua atau lebih strata batuan sedimen) pada formasi Carboniferous, Mesozoic dan Cenozoic, merupakan bukti pasti bahwa materi ini telah terurai dalam waktu yang cukup cepat, bukan dalam ratusan juta tahun.

17. Many fossils of modern looking humans have been found deep in rock formations that are supposedly many millions of years older than evolutionary theory would predict. These remains are ignored by evolutionists.

Banyak fosil dari manusia modern (manusia yang berbentuk seperti yang ada sekarang) telah ditemukan jauh di kedalaman formasi batuan yang seharusnya berusia jutaan tahun lebih tua dari yang diperkirakan oleh teori evolus. Bukti-bukti ini dianggap tidak ada oleh para penganut aliran evolusi.

18. The vertical sequencing of fossils is frequently not in the assumed evolutionary order.

Urutan vertika fosil seringkali tidak sesuai dengan susunan yang diasumsikan oleh teori evolusi.

19. Nowhere on the earth can one find the so-called "geologic column." Even at the Grand Canyon, only a small fraction of this imaginary column is found.

Tidak seorang pun di dunia dapat menemukan tempat yang disebut sebagai “Kolom Geologis”. Di Grand Canyon sekalipun, hanya dapat ditemukan suatu fraksi kecil dari kolom imajiner ini.

20. If evolution had occurred, the fossil record should show continuous and gradual changes from the bottom to the top layers and between all forms of life. Just the opposite is found. Many complex species appear suddenly in the lowest layers, and innumerable gaps and discontinuities appear throughout.

Jika evolusi telah terjadi, catatan sejarah fosil seharusnya menunjukkan perubahan yang bertahap dan kontinu semua bentuk kehidupan dari lapisan terbawah ke lapisan teratas. Apa yang ditemukan justru sebaliknya. Banyak spesies rumit ditemukan di lapisan yang lebih bawah, di mana kesenjangan dan tidak kontinuitas muncul amat sering.

21. The vast majority of the sediments, which encase practically all fossils, were laid down though Water.

Sebagian besar sedimen yang menyelimuti semua fosil ditemukan tersebar di bawah air.

22. The worldwide fossil record is evidence of the rapid death and burial of animal and plant life by a flood; it is not evidence of slow change.

Sejarah penemuan fosil dunia merupakan bukti dari adanya kematian dan penguburan yang cepat dari kehidupan hewan dan tumbuhan oleh suatu banjir, bukan merupakan bukti dari perubahan yang lambat.

RESEARCH SHOWS THAT THE REQUIREMENTS FOR LIFE ARE SO COMPLEX THAT CHANCE AND EVEN BILLIONS OF YEARS CANNOT EXPLAIN IT.

PARA PENELITI MENUNJUKKAN BAHWA SYARAT AKAN TERBENTUKNYA KEHIDUPAN SUNGGUH SANGAT RUMITNYA SEHINGGA KEBETULAN BELAKA DAN MILYAR-AN TAHUN PUN TAK DAPAT MENJELASKANNYA.

23. If the earth, early in its alleged evolution, had oxygen in its atmosphere, the chemicals needed for life would have been removed by oxidation. But if there had been no oxygen, then there would have been no ozone, and without ozone all life would be quickly destroyed by the sun's ultraviolet radiation.

Apabila seperti yang dikatakan oleh teori evolusi bahwa bumi pada bentuk awalnya memiliki oksigen pada atmosfirnya, maka semua bahan kimia yang diperlukan oleh kehidupan pastilah sudah terhilangkan oleh proses oksidasi. Tetapi jika tidak ada oksigen, maka berarti tidak ada ozon, dan dengan tidak adanya ozon maka semua bentuk kehidupan akan dengan cepat dihancurkan oleh radiasi sinar violet matahari.


Tidak ada komentar: